Pada tanggal 17 November 2025, Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) menyelenggarakan seminar dengan tema “Meningkatkan Keamanan Regional dan Kerja Sama Ekonomi antara Taiwan dan Indonesia” serta mengadakan jamuan makan siang untuk alumni yang menempuh studi di Taiwan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman tentang isu lintas selat di berbagai sektor di Indonesia dan memperkuat interaksi serta hubungan antar alumni yang telah belajar di Taiwan.
Dalam sambutan pembukaan, Deputy Representative TETO Dr. Trust H.J. Lin mengungkapkan bahwa Taiwan bukan hanya mitra penting dalam manufaktur berteknologi tinggi global dan rantai pasokan demokratis, tetapi juga anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab. Wakil Presiden Hsiao Bi-khim, yang ditunjuk oleh Presiden Lai Ching-te, menghadiri pertemuan tahunan Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok (IPAC) di Parlemen Eropa pada tanggal 7 November dan memberikan pidato yang menekankan pentingnya Taiwan yang terletak pada sistem demokrasinya yang aktif, perannya yang signifikan dalam perekonomian global, serta tanggung jawabnya sebagai mitra internasional. Sebagai kekuatan utama untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, Taiwan akan terus mempertahankan status quo, menjaga perdamaian di Selat Taiwan, serta mendorong kemakmuran dan pembangunan di kawasan.
Para diplomat di Kementerian Luar Negeri (MOFA) dan misi-misi luar negerinya menunjukkan ketahanan dan kepercayaan diri. Mereka melakukan yang terbaik untuk menjaga kedaulatan, martabat, dan kepentingan Taiwan, serta hak dan kepentingan rakyat Taiwan. Berdasarkan fondasi yang sangat baik yang diletakkan oleh diplomasi yang teguh selama delapan tahun terakhir, MOFA menerapkan diplomasi terpadu, yang bertujuan mewujudkan diplomasi berbasis nilai dan mengubah Taiwan menjadi pusat kekuatan ekonomi global yang berkembang seperti yang dibayangkan oleh Presiden Lai Ching-te. Berdasarkan tiga pilar demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran, Taiwan mendorong kerja sama internasional dan memperdalam kemitraan, serta menunjukkan bahwa Taiwan adalah kekuatan penting bagi stabilitas dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan menggarisbawahi nilainya sebagai model global kebebasan dan demokrasi.
Tujuan dari acara ini adalah untuk menyatukan seluruh alumni yang pernah belajar di Taiwan, meningkatkan perhatian pemerintah Indonesia dan masyarakat sipil terhadap kerja sama antara Taiwan dan Indonesia di berbagai sektor, serta bersama-sama memajukan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Seminar khusus ini dibawakan oleh Bapak Broto Wardoyo, Kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, dan Bapak Rangga Aditya Elias, Kepala Departemen Hubungan Internasional BINUS University. Mereka membahas cara untuk meningkatkan pertukaran dan kolaborasi antara Taiwan dan Indonesia dalam berbagai sektor, seperti hubungan internasional, perdagangan, teknologi dan ilmu pengetahuan, serta sektor pertanian. Para tamu yang hadir dalam acara ini menikmati diskusi yang dinamis dan penuh keakraban.
